NunMedia – Setiap manusia dikaruniai pikiran dan hati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pikiran digunakan untuk berpikir.
sedangkan hati digunakan untuk merasa keduanya berfungsi secara bersamaan dalam menerima pengetahuan yang ditangkap oleh panca indra, yang kemudian dikelola agar menjadi sebuah sikap untuk mengambil suatu tindakan.
Dalam pandangan masyarakat seseorang yang pintar ialah anak yang selalu mendapatkan prestasi di sekolahnya. Baik itu juara kelas maupun juara dalam berbagai perlombaan yang diikutinya di luar sekolah.
Anak yang pintar ialah anak yang memiliki keunggulan dalam bidang akademik.
Hal ini berarti, sudut pandang masyarakat mengenai anak pintar hanya berdasarkan pada sudut pandang kemampuan kognitif atau kecerdasan intelektual.
Baca juga :Taukah Kamu ? Ada 2 Macam Niat Puasa,Berikut Penjelasannya!
Di sisi lain, seorang anak yang pandai bergaul dengan teman sebayanya dan juga para gurunya, anak yang rajin masuk kelas, suka menolong temannya, aktif dalam berorganisasi, perhatian dan peduli kepada teman di sekelilingnya,
dianggap tidak tergolong anak yang pintar karena ia tidak menonjol dalam segi akademik yang dilihat dari nilai rapotnya.
Dari sudut pandang di atas, yang sudah berkembang dan menyebar luas di masyarakat, paradigma tentang orang yang akan sukses ialah orang yang memiliki kecerdasan intelektual di atas rata-rata.
Ia pasti akan mudah dalam memilih pekerjaan karena dibarengi dengan ijazah yang memenuhi persyaratan kerja.
Padahal, anak yang dulu ketika di sekolahnya biasa-biasa dari segi kecerdasan intelektual, tapi memiliki kemampuan dalam pengelolaan emosi,
tidak menutup kemungkinan akan lebih berhasil dari teman-temannya yang lebih unggul dari segi Intelectual Quetion (IQ).
Orang yang memiliki IQ yang tinggi akan lebih mudah dalam mewujudkan cita-cita atau visi hidup yang dimiliki karena ia memiliki jiwa sosial yang baik sehingga dapat bekerja sama dengan orang lain.
Baca Juga : Menyambut Bulan Ramadhan Tidaklah Instan, Berikut Amalan Sunnah yang Perlu Diketahui
Berbeda dengan anak yang unggul secara intelektual dan terkadang lebih lemah dalam berinteraksi sosial, yang dalam hal ini berarti bersifat individual.
Ia akan kesulitan dalam mewujudkan mimpinya karena ia tidak lehai dalam membangun kerjasama tim.
Walaupun, ia memiliki kemampuan yang cukup baik dari segi kecerdasan intelektual dia tidak bisa mengandalkan IQnya untuk sukses, karena hal itu lebih bersifat Individual.
Dalam meraih kesuksesan, kerjasama tim memiliki kekuatan yang lebih unggul daripada mengandalkan kemampuan individu.
Oleh sebab itu, IQ dan EQ sama-sama penting dalam meraih sebuah kesuksesan, di samping juga spiritual quetion (SQ) yang memberikan makna dari sebuah kehidupan dan aktivitas sehari-hari.










0 Responses