nunmedia ID – Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang beragama Islam terbesar di Dunia. Terdiri dari beberapa suku, bangsa, budaya, bahkan bahasa. Dipisahkan oleh ribuan pulau yang membentang dari sabang hingga merauke. Tradisi dan budaya yang berbeda disetiap daerah menambahkan budaya di negeri ini. Meskipun banyak budaya, tradisi, bahkan agama yang berbeda, umat islam di Indonesia hidup rukun, damai dan sejahtera.
Baca Juga : Kenapa Harus Malam ? Waktu yang Diistimewakan!
Sehingga samppai saat ini,kondisi kerukunan umat beragama bangsa Indonesia menjadi rujukan bahkan percontohan negara-negara lain di dunia.Setiap suku di Indonesia bisa dikatagorikan unik, khususnya dalam perayaan hari besar Islam. Salah satu contohnya adalah suku jawa. Dimana suku jawa ini, mempunyai kekayaan dan keunikan dalam melakukan dan melaksanakan adat istiadat mereka. Salah satu kebudayaan jawa yang dilaksanakan secara teratur adalah peringatan tahun baru hijriyah. Dalam kepercayaan orang jawa, tahun baru hijriyah yang jatuh pada malam 1 Muharram atau disebut dengan malam 1 suro , memiliki makna spiritual sebagai perwujudan perubahan waktu, yang diyakini akan berdampak pada kehidupan manusia. Pada tanggal tersebut juga merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam dan ditetapkan sebagai hari libur Nasional.
Baca Juga : Mengais I’tibar dari Pribadi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Alaihimassalam
Bagi sebagian orang di Indonesia, khususnya orang jawa, malam 1 muharram atau disebut dengan malam 1 suro mempunyai arti dan nilai yang dianggap penting serta sakral. Bahkan pada malam tersebut banyak dilakukan ritual-ritual memandikan pusaka di kraton-kraton, juga di tempat-tempat yang lain. Mulai dari keris, tombak, panah, serta pusaka-pusaka yang lain termasuk jimat juga diasah atau dimandikan pada kesempatan itu. Karena malam 1 muharram dianggap malam kramat serta mustajabah oleh sebagian orang.Nilai merupakan konsep suatu abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai kehidupan manusia atau sebuah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan masyarakat kepada beberapa masalah pokok kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat yang bersangkutan.Pendidikan Islam adalah proses perubahan menuju arah yang lebih positif dalam pengembangan jasmaniah dan rohaniah berdasarkan atas ajaran Islam untuk mencapai kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang didalamnya tertanam nilai-nilai Islami, sehingga prilakunya sesuai dengan ajaran Islam.
Baca Juga : Kita Juga Sebagai Ibrahim dan Memiliki Ismail
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh nenek moyang secara turun temurun, hingga pada masa sekarang. Dimana kegiatan-kegiatan tersebut tetap dilestarikan sepanjang perubahan zaman. Tadisi disebut juga sebagai perwujudan dari gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai budaya, norma-norma, hukum serta suatu aturan yang saling berkaitan dan menjadi suatu sistem budaya.Sedangkan Tahun baru hijriyah adalah awal penanggalan Islam didasarkan pada kalender bulan yang disebut dengan hijriyah.Perhitungannya dimulai sejak Nabi Muhammad Saw hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M, yang disebut hijriyah. Kalender hijriyah terdiri dari 12 bulan dengan hanya 354 hari.Nilai-nilai Pendidikan yang dapat di pahami dalam tradisi peringatan tahun baru hijriyah di antaranya adalah sebagai berikut :Nilai Tentang SejarahBetapa beratnya perjuangan Nabi Muhammad Saw dan umat Islam pada masa awal keislaman menjelang peristiwa hijrah dari Mekkah ke Yastrib (Madinah).
Beragam penyiksaan, sering dilakukan oleh kaum kafir Quraiys, hingga Allah Swt memberikan pertolongan dan perlindungan kepada umat Islam di Kota Madinah. Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita semua akan besarnya kekuasaan Allah Swt, sehingga memunculkan rasa untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Nilai Nasehat dan Kebaikan
Didalam memperingati tahun baru Hijriyah terkandung nilai nasehat dan kebaikan. Salah satunya bisa kita lihat saat pertunjukan pewayangan yang dilakukan dibeberapa daerah di Jawa Tengah pada malam 1 Suro atau 1 Muharram, nama tokoh-tokoh dalam pewayangannya merupakan tokoh dalam umat Islam. Mulai dari sahabat nabi hingga para ulama, yang alur ceritanya memberikan edukasi akhlak dan mengajak kebaikan. Serta di beberapa daerah di Indonesia khususnya wilayah pulau jawa pada malam 1 Suro atau 1 Muharram, melaksanakan tradisi membuat tajin putih, selanjutnya dibagikan kepada tetangga dan keluarga terdekat. Ini mengajarkan kita tentang berbagi, sedekah ,serta menyebarkan kebaikan untuk sesama.
Nilai Persatuan dan Kesatuan
Terlihat jelas persatuan dan kesatuan warga disaat pelaksanaan tradisi Grebek tumpeng palawija pada malam 1 Suro atau 1 Muharram di Jawa Tengah. Warga berbondong-bondong ikut arak-arakan berjalan hingga berebut palawija (Buah, biji-bijian, dan sayur-sayuran), karena diyakini memakan palawija tersebutmengandung keberkahan. Disinilah kita belajar menanamkan persatuan dan kesatuan umat Islam, sehingga menjadi kekuatan utama dalam menjaga keutuhan NKRI.
Nilai Kearifan Lokal
Kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat itu sendiri, disebarluaskan secara non formal, dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan, khususnya kearifan lokal tentang keagamaan, dalam hal ini agama Islam yang sangat beragam adat dan istiadatnya di Indonesia. Salah satunya kegiatan pada malam 1 Suro atau 1 Muharram yang mengajarkan kita untuk lebih memahami dan menjaga adat istiadat serta tradisi keagamaan disekitar kita.Alhasil, nilai-nilai Pendidikan Islam yang dipelajari dan dipahami pada saat peringatan Tahun baru Islam (Hijriyah) harus dijaga dan dilestarikan keberadaanya sebagai budaya bangsa yang riligius. Karena itu semua merupakan khazanah kekayaan Islam Nusantara, yang merupakan bagian kecil dari peradapan Islam dunia. Serta kita sebagai umat Islam yang hidup pada masa ini, untuk menyiapkan tatanan edukasi nilai dan norma-norma agama yang paripurna untuk generasi mendatang, tanpa mengubah tradisi keagamaan yang sesuai dengan syariat Islam.
https://nun.or.id/2024/03/31/kenapa-harus-malam-waktu-yang-diistimewakan/










