Nunmedia ID – Di sepanjang Malam bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini, rutinitas ibadah perlu dikencangkan apalagi sudah memasuki sepuluh terakhir Ramadhan. Sebagaimana diceritakan Aisyah dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari:
عن عائشة رضي الله عنها قالت كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله
Artinya: Dari Aisyah radhiallahu anhu, dikatakannya, “Nabi Saw. ketika memasuki sepuluh hari terakhir ‘mengencangkan gamisnya’, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR al-Bukhari)
Baca Juga : Tuntunan Lengkap Shalat Sunnah dan Dzikir Malam Lailatul Qadar
Dikutip dari Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari bi Syarhi Shahihi al-Bukhari:
ـ (شد مئزره) اي اعتزل النساء
Artinya: “Mengencangkan gamisnya” artinya adalah memisahkan diri dari istri-istri Beliau (tidak menggauli mereka)
Lalu ada sebagian orang bertanya mengapa Lailatul Qadar itu turun pada malam hari? Kenapa tidak diturunkan siang atas sore hari di saat seseorang menjalankan ibadah puasa?
Mari kita lihat beberapa dalil sebagai bukti ada keistimewaan-keistimewaan pada malam hari.
Coba perhatikan Al-Qur’an surat Al-Qadar ayat 4-5:
تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡر(ٖ٤) سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ(٥)
Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5).
Baca Juga : Menelisik Lailatul Qadar dan Kisah Nabi Muhammad Saw. Urung Membocorkan Waktu Pasti Lailatul Qadar
Kemudian Allah sendiri menunjukkan beberapa keistimewaan malam dibandingkan siang hari dalam firmannya QS: al Muzammil ayat 6:
إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيۡلِ هِيَ أَشَدُّ وَطۡٔٗا وَأَقۡوَمُ قِيلًا ٦
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk Khusu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.”
Lalu pada ayat Al-Qur’an surat ad-dzariyat : 18.
وَبِٱلۡأَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ ١٨
Artinya: Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.
Ayat di atas menjelaskan bahwa malam menjadikan hati dan pikiran kian jernih, hening, ucapan lebih tepat dan benar. Malam hari diberikan keistimewaan oleh Allah Swt. Malam hari juga yang digunakan oleh Nabi Muhammad Saw untuk melakukan kontemplasi atau tahannus di Gua Hira sampai mendapatkan wahyu pertama kali.
Baca Juga : Momentum Nuzul Al-Qur’an Sebagai Panggilan Allah Swt. Untuk Manusia Kembali ke Surga
Selain dari ayat-ayat al-Qur’an terdapat banyak hadits yang menjelaskan keutamaan di malam hari. Seperti hadis menjelaskan, bagaimana Allah Swt. mengampuni hamba-Nya pada malam hari, Allah menurunkan rahmat-Nya, maghfiroh-Nya ke bumi ketika malam hari.
Sebab itu Al-Qur’an turun di Lailatul Qadar, suatu keistimewaan ditambah keistimewaan, suatu kelebihan di atas kelebihan yang pertama kata ‘laila‘ atau malam itu sendiri, di dalam malam ada keistimewaan. Wallahu A’lam Bi al-Shawab.







